'cookieOptions = {...};'msg, close, learn, dan link. [LYRICS] JKT48 - Himawari 'cookieOptions = {...};'
  • Posted by : Unknown Rabu, 12 November 2014


      Bunga matahari tertiup angin
      Menghadap matahari bertumbuh dan mekar
      Ke langit biru yang tiada berbatas
      Kedua tanganku direntangkannya
      Meskipun diterpa derasnya hujan
      Tanpa menyeka air mata yang jatuh
      Yuk kita awali balikkan kesedihan
      Kepada cerahnya masa depan

      Naiki motor tua
      Menara sebagai petunjuk
      Dekati musim panas
      Ku ajak dirimu

      Di tengah tanjakan landai
      Di sana kan mulai terlihat
      Kembang api warna kuning
      Terbentang sangat luas


      Aku tak akan bertanya apa pun
      Jika kamu hidup
      Banyak hal yang terjadi

      Hal yang tak kau suka dan kesulitan
      Pada saat itu
      Ku dari bukit ini

      Memegang pada seseorang

      Bunga matahari dalam dirimu
      Saat ini berkembang entah di mana
      Jika kau punya impian yang kau tuju
      Haruslah itu kau ingat kembali
      Kaca dan meskipun terhelai awan
      Tak pernah ada kata untuk menyerah
      Sinar mentari yang engkau dambakan
      Suatu saat sampai padamu

      Duduk bersebelahan
      Di atas pagar pembatas jalan
      Lalu mentari senja
      Membuat bayangan

      Kabel listrik bergoyang
      Walau menari diam-diam
      Harapan berwarna kuning
      Akan tetap berdiri


      Aku tak bisa berbuat apa pun
      Hanya menunjukkan ke pemandangan ini
      Dari kesedihan atau kesepian
      Saat kau merasakan kau pun sendirian
      Mendengar dan melihat langit

      Agar kau menjadi diri sendiri
      Aku menunggu sampai kau bisa bangkit
      Di baris langit permintaan itu pun
      Pasti matahari sedang menunggu
      Di dalam dadaku itu pastilah
      Ada bunga matahari sedang mekar
      Tutuplah mata dan ingatlah kembali
      Benih yang dulu pernah kau tanam

      Bunga matahari tertiup angin
      Menghadap matahari bertubuh dan lengkap
      Ke langit biru yang tiada berbatas
      Kedua tanganku direntangkannya
      Meskipun diterpa derasnya hujan
      Tanpa menyeka air mata yang jatuh
      Yuk kita awali balikkan kesedihan
      Kepada cerahnya masa depan

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    Daisuki - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan