- Home>
- Fan Fiction Story >
- Fan Fiction Story: Ulang Tahun Pertama
Posted by : Unknown
Selasa, 23 Februari 2016
Namaku Vidy, anak yatim-piatu yang tinggal sama seorang
kakak namanya Viny. Mama meninggal pas lahirin aku dan papa tidak kuat menjaga
aku sama kak viny makanya dia lari entah kemana. 18 tahun Aku sama Kak viny
hidup tanpa orang tua, dan selama 18 tahun itu pula kak viny sama aku hampir
gak pernah akur.
“Kak, Vidy pergi dulu yah.” pamit gue ke Kak Viny pas mau
kesekolah
Kak viny gak ngejawab.
“Kak?”
“Apa sih, udah pergi sekolah pergi aja, gak usah lebay
pamit-pamit“ Kak Viny menjawab dengan amarah.
“kakak kenapa sih masih benci sama aku? Maafin Vidy kalo
kakak segitu bencinya sama aku, kalau kakak mengira gara-gara aku mama tinggalin
kita Vidy minta maaf. Tapi kita udah kayak gini 18 tahun kak, masa kakak gak
pernah mau maafin Vidy?” jelasku sambil terisak
“udah gak usah bawel, emang kenyataannya gara-gara kamu kita
jadi kayak gini, coba aja kamu gak lahir mama mungkin masih ada dan papa juga
gak mungkin hilang kayak gini.”
Jawaban kak viny seketika bagaikan petir yang menyambarku,
selama ini Kak viny hanya diam kepadaku dan baru kali ini dia bicara seperti
itu padaku.
“baiklah Kak maafkan aku kalo menurut kakak gara-gara kakak
hidup kakak hancur, aku tak akan mengganggu kakak lagi, assalamualaikum”
pamitku sambil terisak
Akupun meninggalkan Kak viny, tujuan ku tak tertentu
berjalan tanpa tau mau kemana. Kuliat kontak handphoneku, “Kak Yupi” ku telpon
kak Yupi dan menanyakan keberadaannya. Kebetulan hari ini Kak Viny dan Kak Yupi
tidak ada jadwal theater sehingga Kak yupi tak kemana-kemana.
“Selamat siang” kuketok pintu rumah Kak Yupi
“Siang masuk dek, aduh kamu ini kenapa? Coba cerita.” Kak
Yupi cemas, Kak Yupi memang temanku dan Kak Viny. Kak Yupi juga salah satu
member Idol Grup ternama di indonesia sama seperti Kak Viny dan sekaligus dewan
penasihat bagiku.
Kuceritakan semuanya pada kak Yupi. Dan dia mengizinkan ku
tinggal beberapa lama hingga hatiku tenang.
Hari ini sudah seminggu setelah kepergianku dari rumah, Kak
Viny pun tak pernah mencariku , mungkin memang Kak Viny tak pernah sayang
padaku, ia sangat membenciku lebih baik aku tak usah kembali. Aku sempat
berfikir akan mencari kontrakan karna tak mungkin aku harus merepotkan Kak Yupi
terus.
“tadi kakak cerita sama Kak Viny, dia cerita tentang kamu
yang lari dari rumah” Kak Yupi datang menghancurkan lamunanku
“terus kakak bilang aku disini?”
“belum. dia cerita dia khawatir kamu gak pulang.”
“dia khawatir gak mungkin kak! Dia itu udah benci
sama aku, Aku tak akan pulang dan aku tak mau membuat Kak Viny marah
lagi, lebih baik aku cari
kontrakan dan memulai hidupku tanpa Kak Viny, sebab juga dia bahagia kak
tanpa
aku.”
“sebentar lagi kakakmu mau ulang tahun dan kamu gak mau pulang.?”
Kalimat itu langsung menyadarkanku pada 18 tahun belakangan,
selama bersamaku Kak Viny tidak pernah kuberikan hadiah ucapan bahkan kue.
“kamu mau berbaikan dengan kakakmu? Kak Yupi liat, Kak Viny
itu sangat sayang padamu, dia bahkan sudah menelpon ke wali kelasmu disekolah,
apa itu kurang membuktikan bahwa kau sangat disayangi oleh kakakmu?”
Lagi-lagi, kata-kata Kak Yupi menguncang pikiran.
“terus, Vidy harus bagaimana kak?”
“berikanlah kado istimewa yang belum pernah kau berikan. Turunkan
egomu anggap ini sebagai ulang tahun pertamanya yang dia rayakan bersamamu.”
Saran Kak Yupi sangat membuat pikiranku hidup kembali
setelah berusaha melupakan keluargaku.
Hari ulang tahun Kak Viny pun telah tiba, Saat itu dia ada
jadwal theater sehingga aku memanfaatkan waktu untuk menata rumah menjadi
suasana yang bahkan tak pernah aku rasakan. Semoga kakak senang.
Tak lama, kudapati SMS di handphone yang berasal dari Kak
Yupi, itu menandakan mereka sudah dekat, malam itu memang Kak Yupi sudah
merencanakan untuk mengantar Kak Viny pulang.
Sesaat kudengar pintu rumah terbuka...
“HAPPY BIRTHDAY TO YOU MY BEST SISTER“ teriak ku memecah
suasana. Berharap Kak Viny tidak marah.
Namun, ternyata respon yang diberikan Kak Viny sangat
mengagetkanku, dia langsung memelukku, untuk pertama kalinya kurasakan pelukan
seorang kakak, sangat hangat.
“kamu yang bikin ini semua?” Kak Viny terisak.
“dibantu Kak Yupi sedikit" senyumku menyeringai.
“aku minta maaf kak. gara-gara aku, kakak jadi kayak gini tapi
asal kakak.....”
Belum sempat kulanjutkan kata-kata ku Kak Viny sudah menutup
mulutku.
“lupakan tentang itu, kakak yang harusnya minta maaf. Karna
kakak lupa kalau kakak punya adik yang selucu kamu.” Kak Viny memeluk ku dengan
erat.
Kudapati Kak Yupi pergi secara diam-diam dan memberikan
tanpa berhasil padaku, jasa Kak Yupi sangat berarti bagi kami.
Sejak saat itu kami menjadi semakin akrab, Kak
Viny sering
mengantar jemputku, dan menyuruhku menonton performnya yang dimana hari
itu Show Seitansai nya. Dia juga lebih perhatian padaku, kado pertama
terindahnya
adalah aku.
THE END
Author: Ahmad Fauzy A - @ozhyyahmad
Inspiration by Ratu Vieeny Fitrilya